Awal april ini majalah National Geographic Indonesia (NGI) menerbitkan edisi khusus dengan cover story: Air, dunia yang dahaga. Sebuah sajian lengkap menyeluruh dari seantero bumi mengenai air, krisis air dan berbagai upaya manusia dalam menangani krisis air dunia. Memang, meski dunia kita diselimuti oleh air, namun tahukah kita bahwa 97% lebih rasanya asin. Dua persen air tawar terkunci dalam salju dan es, dan hanya 1% yang bisa kita nikmati. Oleh karena itu, air adalah molekul yang semakin langka dan amat penting bagi kehidupan. Hingga 2025 diperkirakan 1,8 milyar orang akan hidup di daerah langka air.
Edisi NGI kali ini mencoba membawakan drama di balik statistik tersebut. Dimulai dari cerita Gletser di Himalaya, air di Gunungkidul, sampai menyingkap sebuah gagasan besar bagaimana metode-metode baru dalam penyulingan air asin. Dibawakan dengan gaya Foto bercerita yang mengagumkan khas National Geographic. Informasi selengkapnya silakan klik: www.nationalgeographic.co.id