Sungguh menyakitkan hati jika melihat bagaimana buruknya para suami dalam memperlakukan istri-istri mereka. Padahal, mayoritas mereka adalah muslim yang sudah seharusnya mengikuti seluruh kewajiban dalam Islam, termasuk kewajiban memperlakukan istri dengan baik. Dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

اكمل المؤمنين ايمانا احسنهم خلقا  وخياركم  خياركم  لنسائهم

 “Orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan orang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (HR. Ibnu Hibban, Ibnu Majah, al-Tirmidzi, dan Ahmad).

Abul Asybal Hasan al-Zuhairi dalam Syarh Kitâb al-Ibânah min Ushûl al-Diyânah menjelaskan bahwa hadits di atas menerangkan kepada kita, bahwa orang yang paling baik dan paling sempurna imannya di antara kita adalah yang paling baik dalam memperlakukan istri dan keluarganya. Dengan demikian, cara suami dalam memperlakukan istrinya adalah petunjuk yang menerangkan bagaimana sebenarnya kondisi iman di hati suami tersebut.

Sedangkan Faishal bin ‘Abdul ‘Aziz (w. 1376 H) dalam Tathrîz Riyâdh al-Shâlihîn menjelaskan bahwa dalam hadits di atas terdapat dorongan kepada para suami agar berbuat baik terhadap istri, menampakkan wajah yang berseri di hadapannya, menahan diri dari menyakitinya, dan bersabar atas perkataan menyakitkan yang dikeluarkannya.

Subhanallah, betapa mulianya ajaran Islam yang mewajibkan umatnya untuk berbuat baik kepada istrinya. Jika kewajiban ini diamalkan, niscaya para istri akan hidup tentram dan damai, sebagaimana tentram dan damainya kehidupan para istri Rasulullah Saw.[]