“Siapa sih yang tidak mau untung besar?” demikian kira-kira jawaban manusia ketika diberikan pertanyaan seperti judul di atas. Dan faktanya memang demikian, yaitu bahwa manusia akan menjual barang dagangan yang menghasilkan keuntungan dan manusia akan mengerjakan apa pun yang menguntungkan dirinya.

Jika memang seperti itu, maka sudah seharusnya setiap Muslim dan Muslimah gemar bersedekah karena Allah SWT sudah berfirman:

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan kelipatan yang banyak, dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245).

Para mufassir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan memberikan pinjaman kepada Allah adalah berinfak di jalan Allah. Tujuan Allah SWT mengumpamakan demikian, menurut Wahbah al-Zuhaili dalam kitab al-Tafsîr al-Munîr fî al-Manhaj wa al-‘Aqîdah wa al-Syarî’ah, adalah untuk memotivasi manusia agar berinfak di jalan-Nya. Selain itu, Allah SWT juga memotivasi manusia untuk berinfak dengan menjanjikan pahala berlipat ganda yang kelipatannya tidak ada yang mengetahui kecuali Dia semata.

Berbeda dengan al-Zuhaili, Mutawalli al-Sya’rawi (w. 1418 H) menjelaskan dalam kitab Tafsîr al-Sya’râwî bahwa mengapa infak diumpamakan dengan memberikan pinjaman, adalah karena meminjamkan termasuk aktivitas yang sulit dilakukan manusia. Dengan demikian, melalui ayat ini, Allah SWT ingin menjelaskan bahwa infak sebenarnya berat dilakukan manusia sebagaimana beratnya manusia ketika akan meminjamkan sesuatu kepada orang lain. Meski begitu, melalui ayat ini, Allah SWT juga menjelaskan betapa besar pahala yang akan didapat oleh manusia yang berinfak. Sebab, semakin besar kesulitan suatu amal semakin besar pula pahalanya.

Jika orang yang berinfak di jalan Allah akan mendapatkan “untung” (baca: pahala) berlipat ganda yang kelipatannya tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah SWT semata, maka masihkah ada di antara umat Islam yang enggan berinfak di jalan-Nya? Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita merasa ringan berinfak di jalan-Nya. Aamiin.[]

Infakkan sebagian harta Anda untuk membantu membiayai pendidikan sesama di sini.