Sebulan penuh selama Ramadhan kita ditempa untuk semangat beramal shalih dengan berbagai pahala yang berlipat ganda. Meski pahala yang Allah SWT berikan di luar Ramadhan pahalanya kembali normal, amal shalih jangan dikendurkan. Berikut beberapa tipsnya agar kita bisa menjaga amal shalih pasca Ramadhan tetap terjaga. Semoga bermanfaat.
Pertama, sadarilah, ibadah tidak hanya diwajibkan di bulan Ramadhan saja. Kapan saja dan di mana saja, dari bangun tidur hingga tidur lagi, kita wajib beramal shalih. Inilah tugas utama kita di dunia sebagai makhluk. Allah SWT berfirman, “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (TQS Az-Zariyat: 56). Bahkan kita diperintahkan untuk berlomba berbuat kebaikan setiap saat, bukan hanya pada bulan Ramadhan. “Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan..” (TQS Al-Baqarah: 148)
Kedua, menjaga diri dari maksiat. Selama Ramadhan kita mampu menahan diri dari makan, minum dan hubungan suami istri di siang hari. Karena Allah melarangnya. Meski kehausan tidak mau menelan air wudhu. Makanan di dapur pun tidak disentuh padahal perut keroncongan dan sedang sendirian . Meski hanya berdua dengan istri di rumah, tidak melakukan hubungan padahal libido sedang memuncak. Mengapa? Karena kita sadar meski orang lain tidak tahu , Allah Maha Tahu, Maha Melihat dan Maha Mendengar.
Kesadaran melanggar perintah Allah adalah maksiat itu harus tetap kita jaga di luar Ramadhan juga karena di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya Allah tetap Maha Tahu, Maha Melihat dan Maha Mendengar.
Ketiga, menjaga shalat fardhu berjamaah. Jangankan shalat fardhu, shalat tarawih yang hukumnya sunnah saja kita semangat melakukannya selama Ramadhan. Nah, di luar Ramadhan tidak ada tarawih, ‘tugas’ jadi lebih ringankan? Karena hanya shalat berjamaah fardhu saja.
Keempat, kebiasaan bangun malam harus terus dibiasakan. Di luar Ramadhan kita sering tiba-tiba bangun di sepertiga malam terakhir atau sejam jelang adzan shubuh karena tubuh sudah terbiasa dengan waktu makan sahur. Jangan sia-siakan kesempatan itu, gunakan untuk tahajud dan atau gunakan untuk sahur puasa sunnah. Puasa 6 hari Syawal, puasa senin kamis, puasa Daud, atau puasa tiga hari di tengah bulan hijriah.
Kelima, meneruskan kebiasaan tadarus Al-Qur’an. Selama Ramadhan kita terbiasa tadarus hingga khatam satu, dua bahkan tiga kali. Di luar Ramadhan jangan tinggalkan kebiasaan tadarus meski baru khatam dalam tiga bulan, yang penting istiqamah.
Keenam, tetap rajin berwakaf. Bagi Anda yang berwakaf di bulan Ramadhan, biasakan pula berwakaf di luar Ramadhan. Dan bagi yang Ramadhan lalu belum sempat berwakaf, sekaranglah kesempatannya untuk memulai kebiasaan baik ini. Karena pahalanya terus mengalir selama benda yang kita wakafkan digunakan meski kita sudah berpulang.[]