“Sejak Berwakaf Banyak Peristiwa Baik Kami Alami”

Anggie Mokoginta, Founder dan CEO Amarta Nawa

 

“Sejak berwakaf, banyak sekali peristiwa baik yang kami alami, penjualan juga menjadi lebih baik, banyak juga teman-teman sesama entrepreneur tertarik melakukan hal serupa,” ujar Anggie Mokoginta, pendiri dan CEO busana bermotif batik Amarta Nawa.

Salah satunya adalah dengan terpilihnya Amarta Nawa sebagai salah satu dari 100 brand terpilih dari acara Big Start Indonesia dari blibli.com. Selain itu kesempatan untuk membuka outlet lebih banyak lagi.

Peristiwa baik yang tak kalah pentingnya adalah kesadaran akan haramnya riba. Maka wanita yang bernama asli Intan Mustika Anggraeni Mokoginta pun menutup gerai di Centro dan juga menutup beberapa kemitraan dengan ecommerce lainnya. Saat ini, Anggie hanya fokus penjualan melalui Zalora dan melalui sosial media maupun networking.

“Kenapa? Karena memang saya ingin memperbaiki kembali niat bisnisnya dan memperbaiki kondisi kami dengan lebih baik lagi,” ungkap alumnus S1 – Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, 2002.

Tujuannya agar Amarta Nawa menjadi manfaat untuk orang banyak, sebagai sarana dakwah dan sebagai lapangan kerja yang berkah bagi masyarakat. “Salah satunya adalah berusaha kembali ke titik nol, bertobat dan berusaha sekuat tenaga dan ikhtiar saya untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Berusaha terlepas dari utang riba dan menjadi orang yang memberikan teladan buat sekeliling saya,” jelas warga Jl Mokosuli No 5, Komplek Trikora Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Pendiri usaha yang berdiri sejak 2010 itu yakin di balik kesulitan-kesulitan ini pasti ada jalan keluar. Alhamdulillah satu per satu utang usaha dan riba sudah dapat ditutup. Satu persatu usaha kembali normal. “Alhamdulillah kami kembali bisa membukukan omzet di angka puluhan juta rupiah dari yang kemarin sempat sangat minim,” ungkapnya.

Selama ini desain yang dibuatnya merupakan pakaian jadi yang easy to use oleh penggemar batik maupun kain Nusantara dalam bentuk hem, kemeja, blus, dress, tunik, celana, rok hingga syal. Namun pada 2018, Amarta Nawa bertekad akan fokus menjadi produsen batik untuk pakain Muslim.

Cara Unik

Anggie mengaku, pertama kali kenal Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) pada 2015 ketika berkenalan dengan tim BWA yang datang menyampaikan program-programnya. “Saya tertarik karena memang sedang mencari kegiatan amal untuk Amarta Nawa, namun saya ingin kegiatan ini terarah tidak sekedar mengumpulkan sumbangan atau dana tapi yang lebih produktif dan jangka panjang. Selain itu saya percaya wakaf ini manfaatnya sepanjang masa tidak akan berhenti bahkan di saat usaha ini misalnya sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

Maka sejak saat itu Anggie berwakaf. Caranya cukup unik. Ia menyisihkan Rp 5000 dari setiap produk Amarta Nawa yang terjual untuk berwakaf.[]