Agar Anak Menerima Nasihat
Anak Anda suka melawan bila dinasihati? Jangan cepat emosi, karena itu bisa membuat kita dan anak kita menjadi keras hati. Coba nasihati anak di waktu-waktu seperti cara yang dicontohkan Rasulullah SAW. di bawah ini. Semoga menjadi solusi.
Pertama, saat makan bersama. Saat makan, hati cenderung senang karena kebutuhan perutnya terpenuhi, hati pun mudah terbuka untuk berbicara dari hati ke hati.
Umar bin Abi Salamah menceritakan ketika dirinya masih kecil makan bersama Rasulullah SAW. Tangannya bergerak ke sana ke mari di nampan makanan. Rasulullah SAW bersabda:
“Hai anak kecil, ucapkanlah basmallah, makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah apa yang ada di hadapanmu.” Sejak itu, begitulah caraku makan. (HR Bukhari dan Muslim).
Kedua, saat berada dalam perjalanan. Dalam perjalanan, hati anak cenderung senang karena dapat melihat pemandangan dan hati pun lebih mudah terbuka untuk menerima nasihat.
Ibnu Abbas bercerita kalau dia pernah berpergian bersama Rasulullah SAW. Rasul memboncengnya dengan menaiki bighal (persilangan kuda dengan keledai). Tidak berapa lama, beliau menoleh dan memanggil, “Hai anak kecil.” Aku jawab, “Labbaika, wahai Rasulullah.” Beliau berkata, “Jagalah agama Allah, niscaya Dia menjagamu (HR Hakim).
Ketiga, saat sakit. Badan yang terbaring karena sakit dapat melunakkan hati. Begitu pula anak-anak, ketika sakit dan orang tuanya merawatnya dengan penuh kasih sayang, ia akan lebih mudah menerima nasihat.
Anas bercerita, seorang anak Yahudi yang menjadi pelayan Nabi SAW sakit. Nabi SAW datang menjenguknya. Beliau duduk di dekat kepalanya dan bersabda kepadanya, “Masuk Islamlah engkau.” Dia melihat ke arah bapaknya yang saat itu juga berada di sana. Bapaknya berkata, “Turutilah Abul Qasim (nama panggilan Rasulullah SAW).” Maka dia pun masuk Islam. Nabi SAW pergi sambil berdoa, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari api neraka.” (HR Bukhari).
Keempat, ketika anak tidak merasa dinasihati. Nasihat terbaik adalah dengan menggunakan contoh. Untuk mengajarkan anak, berkali-kali Rasulullah SAW mencontohkannya terlebih dahulu. Seperti saat mengajarkan shalat. Begitu pula para sahabat mengajarkan doa pada anaknya dengan contoh.[]