Wakaf Cireunghas
Desa Cireunghas, sebuah pedesaan yang terletak di Sukabumi. Desa yang terbilang subur dengan kekayaan hasil sumber daya alam yang memiliki potensi besar. Berbagai hasil tani yang bisa diambil manfaatnya oleh siapapun yang hendak menikmatinya. Desa Cireunghas, dengan kekayaan hasil tani yang khas.
Namun, dibalik kesuburan Desa Cireunghas, tersimpan cerita cerita yang terbilang memilukan dari masyarakat setempat yang mengalami keterbelakangan ekonomi. Masyarakat di Desa Cireunghas terus menerus menghadapi permasalahan dalam pertumbuhan ekonomi yang tak kunjung usai dari tahun ke tahun.
Terutama saat musim kemarau yang membuat para petani menjadi semakin galau. Berbagai kesulitan harus dihadapi demi bertahan hidup. Mulai dari kesulitan modal tani sementara penggarapan lahan membutuhkan modal yang jumlahnya tidak sedikit.
Bukan hanya itu, mereka juga terdesak secara ekonomi karena harus menanggung beban finansial untuk masing masing dari mereka dan keluarga mereka. Miris? Sangat miris. Akhirnya mereka terpaksa mencari pekerjaan apa saja demi memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga.
Beberapa diantara mereka ada yang terpaksa menjadi buruh tani menggarap hasil panen di lahan pertanian milik orang lain atau pengusaha dari luar kota demi memenuhi kebutuhan hidup.
Sangat ironis, menjadi pekerja di tanah kelahiran sendiri dan lahan milik sendiri yang memiliki potensi besar menjadi seolah tak bermakna. Mereka tak punya pilihan lain selain bertahan hidup dan menanggung beban keluarga.
Lantas, siapakah yang bertanggung jawab?
Menyikapi hal ini, bukan waktunya lagi kita menyalahkan keadaan. Kini sudah waktunya kita bergerak bersama dan bergotong royong untuk merubah keadaan menuju ke arah yang lebih baik. Baik bagi masyarakat Desa Cireunghas dan baik bagi kita sebagai sesama saudara seiman.
”Dan tolong-menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwa lah kamu kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat.” (QS Almaidah ayat 2)
Tak ayal, perintah tolong-menolong dalam agama ini kerap direpresentasikan dalam aksi kepedulian. Tak sedikit misalnya, di Indonesia, hadirnya lembaga-lembaga filantropi juga diusung oleh semangat kepedulian dan sikap tolong-menolong yang tinggi.
Budaya gotong-royong dan turut serta mengulurkan bantuan dalam Islam diterapkan di banyak lini. Tak terkecuali dalam unsur aspek ekonomi syariah. Di mana kepedulian dalam perkara perekonomian juga ditonjolkan dengan berhati-hati dalam mengambil langkah ekonomi agar tak merugikan atau menzhalimi ekosistem dan masyarakatnya.
Sikap BWA Terhadap Permasalahan Desa Cireunghas
Menyikapi kemirisan yang terjadi di Desa Cireunghas, BWA berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan yang kini terjadi. Melalui program Eco-wakaf, BWA melakukan pembebasan lahan seluas 13 Hektar di Desa Cireunghas.
Diatas lahan tersebut, BWA mengembangkan berbagai perencanaan pembangunan yang bersifat produktif. Dimulai dari hasil pertanian sereh wangi yang merupakan salah satu hasil panen terbesar Desa Cireunghas.
Lebih dari itu, BWA juga merencanakan untuk membangun instalasi penyulingan minyak atsiri yang mana hasi panen sereh wangi tersebut bisa langsung diolah menjadi sebuah produk. Pengolahan ini melibatkan para petani local sehingga menjadi sumber penghasilan baru bagi mereka.
Apa Hasilnya?
Pada tanggal 19 September 2020, BWA menyelenggarakan acara panen perdana sereh wangi yang dijalani oleh BWA melalui program Eco-Wakaf. Acara tersebut sekaligus menjadi peresmian wakaf produktif BWA yang dihadiri oleh MUI dan utusan Bupati setempat.
Melihat pencapaian pertama ini, masyarakat dan jajaran pemerintah menyambut baik atas apa yang sudah dijalani oleh BWA melalui program eco-wakaf yang bertujuan untuk pemerataan ekonomi daerah setempat dan pemberdayaan masyarakat Desa untuk sumber penghasilan baru.
Keberhasilan BWA dalam menjalani program ini tidak lain dan tidak bukan karena Allah memberikan kemudahan bagi BWA dalam menjalankannya dan juga karena uluran tangan dari saudara sesame Muslim dari seluruh Indonesia yang menyisihkan rezekinya untuk mempermudah dan melancarkan program Eco-Wakaf.
Uluran Tangan Kita, Kesejahteraan Bagi Mereka